Neraca METTLER

1. Spesifikasi
Nama alat : Neraca
Merk : Mettler
Type : H 35 AR
No seri : 798584
AC : 110-220 V, 50/60 Hz, 15 Watt
2. Fungsi Alat
1. Untuk Mengukur massa benda.
2. Untuk membandingkan gaya yang sudah diketahui dengan gaya yang belum diketahui.
3. Teori dasar
Teori Dasar dari neraca adalah membandingkan benda yang belum diketahui beratnya dengan benda yang sudah benar-benar diketahui beratnya.
Sesuai teori dasar yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui prinsip kerja dari neraca sartorius ini.
4. Prinsip kerja
Pada prinsipnya neraca ini menggunakan mekanik untuk membandingkan berat benda yang akan diukur dan mengkombinasikannya dengan sistem optik, sehingga dapat dibaca dalam bentuk angka oleh user.
Neraca sartorius memiliki beberapa anak timbangan di dalamnya sebagai reffensi.
Disertai sistem mekanis yang sangat kompleks dalam prinsip kerjanya namun memberikan cukup kemudahan bagi user.
Menggunakan energi listrik sebagai suply penghasil cahaya. Cahaya ini digunakan oleh sistem optik.
Proses yang terjadi dalam neraca pada saat digunakan:
· Pertama, setelah benda yang akan ditimbang diletakan, sistem mekanis akan bekerja dan memberikan nilai skala pada sistem Optik.
· Sistem Optik akan mengolah nilai skala yang didapat untuk disajikan kepada user.
3. Fungsi Tombol

![]() |
A = Skala penunjuk massa 0 – 9 gram (satuan)
B = Skala penunjuk massa 0 – 15 gram (puluhan)
C = Skala penunjuk massa 0 – 99 gram (untuk angka dibelakang koma)
D = Tombol kalibrasi (harus nol)
E = Saklar pengukuran kasar dan halus
F = Skala penunjuk massa benda yang ditimbang
G = Water Pass
H = Switch water pass
I = Pinggan
J = Untuk mengunci tombol B
K = Lampu indikator
W = Tombol pengatur posisi angka dan kontras lampu.
6. SOP Pengoperasian
Analytical Balance adalah alat yang berfungsi untuk menimbang bahan pembuatan obat sehingga dapat di ketaui berat sesungguhnya dari bahan tersebut dengan membandingkan terhadap mata timbangan standar.
F Buat tombol A,B&C keposisi nol.
F Putar switch E keposisi kasar(ke atas)
F Amati indikator angka ke nol, bila belum nol putar swicth D.
F Bila sudah keposisi nol siap untuk digunakan mengukur.
F Tombol E di off
F Masukan benda yang akan di timbang
F Hidupkan kembali tombol E ke posisi kasar.
F Amati angka yang ada pada display.
F Misal angka tersebur menunjukan anatara 72 –73.
F Matikan kembali tombol E
F Baru rubah tombol A =2, dan B = 7. (lihat gambar)
F Hidupkan kembali tombol E ke posisi kasar.
F Amati angka dalam display, ternyat menunjukan angka 52-53, ini belum pas
F Atur nilai C, supaya anggka 52 persis ditengah
F Benda yang terukur seberat =72,5234 gram.
7. SOP Pemeliharaan
No
|
Kegiatan Pemeliharaan
|
Periode
|
1.
|
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.
|
3 Bulan
|
2.
|
Cek system catu daya, perbaiki bila perlu
|
3 Bulan
|
3.
|
Lakukan pengaturan pada kaki-kaki body peralatan agar berada pada posisi rata air.
|
3 Bulan
|
4.
|
Cek posisi skala meter pada kondisi nol dengan mengatur zero adjustment.
|
3 Bulan
|
5.
|
Cek ketepatan pengukuran dengan menggunakan mata balance standar.
|
3 Bulan
|
6.
|
Lakukan uji kinerja alat.
|
3 Bulan
|
Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan proses penimbangan :
F Tidak boleh terkena benturan benda.
F Obat-obatan dan cairan tidak boleh langsung ditimbang pada pinggan tetapi gunakanlah tempat khusus ( mangkuk ) untuk menimbang.
F Benda yang masih panas tidak boleh ditimbang.
F Saat neraca akan dipindahkan gunakan skrup pengunci agar lebih aman.
F Skrup untuk kalibrasi internal harus senantiasa dipantau.
F Jangan tertiup angin atau AC.
F Neraca diusahakan berada pada ruangan dengan temperatur 250 C dan kelembaban 60% ± 5 %.
8. SOP Analisa Kerusakan
F Kondisi kristal harus senantiasa runcing.
F Lampu yang tidak tahan lama.
F Supply tegangan tidak sesuai yang diberikan pada rangkaian.
F Cahaya lampu tidak fokus memantul pada lensa sehingga angka tidak tampak pada display.
9. SOP Trouble Shoting
No
|
Keluhan
|
Analisa kerusakan
|
Tindakan
|
1
|
Angka penunujukan tidak sesuai
|
Per bergeser
|
Perbaiki dan kalibrasi
|
2.
|
Tidak dapat menunjukan angka nol
|
Terjadi pergeseran.
Kedudukan tidak rata.
|
Stel dan kalibarasi.
Cek permukaan tempat alat.
Cek kaki body.
|
3.
|
Penunjukan angka tidak stabil
|
Gir seret & aus
|
Bersihkan dengan contact cleaner.
Beri pelumas.
|
10. SOP Pemantauan
Uji Kualitatif
F Pemeriksaan kondisi fisik alat beserta bagian-bagiannya.
F Pemeriksaan fungsi komponen alat.
Uji Kuantitatif
F Pengukuran catu daya.
F Pengukuran kinerja.
11. SOP Kalibrasi
F Atur water pass agar tepat posisinya.
F Atur ketiga posisi tombol yaitu tombol A,B,C dalam posisi nol.
F Fungsikan tombol E pada posisi kasar, bila indikator berat tidak menunjukan nol maka diatur tombol D harus dalam posisi nol.
Komentar
Posting Komentar